Mengambil beasiswa S2 luar negeri kerap dijadikan pilihan oleh lulusan strata 1 alias S1. Menuntut ilmu di jenjang yang lebih tinggi, apalagi di luar negeri, menjadi impian tersendiri bagi sebagian orang dengan gelar sarjana di Indonesia.
Namun, kerap kali kuliah di luar negeri selalu dibayangi oleh biaya yang besar serta kendala terkait sejumlah perizinan yang harus dilengkapi. Untuk menangani biaya yang besar, kita bisa memanfaatkan beasiswa yang didapat dari berbagai sumber.
Tak cukup kemampuan intelektual dalam memperoleh beasiswa strata 2 di luar negeri. Ada hal lain di luar intelektualias yang harus dipersiapkan serta dilengkapi tiap orang. Berikut adalah empat langkah yang dapat dilakukan sebelum melanjutkan studi beasiswa S2 di luar negeri.
Daftar Isi
Perhatikan 4 Hal Ini Sebelum Apply Beasiswa S2 Luar Negeri!
1. Mulailah dari menentukan kampus mana yang hendak menjadi tujuan belajar sesuai keinginan
Ini penting agar kita bisa mencari informasi yang lebih akurat serta mendalam seputar kampus tersebut.
Misalnya saja apabila kita mengambil bidang Kekayaan Intelektual saat kuliah S1, maka untuk studi S2 kita bisa mencari tahu seputar kampus yang bagus dalam bidang KI juga. Keuntungan saat telah menentukan kampus akan terlihat saat proses belajar dimulai.
Karena telah fokus menentukan kampus, maka kita akan lebih terbantu saat mendalami materi kuliah nantinya. Penulisan thesis juga akan semakin mudah.
2. Lengkapi juga syarat-syarat yang diperlukan
Pada dasarnya tiap kampus akan memiliki sejumlah persyaratan yang berbeda satu sama lain. Namun pada dasarnya persyaratan wajib yang harus turut disertakan ialah sertifikat IELTS, surat rekomendasi akademik, motivation letter, cover letter serta future planning.
Persyaratan ini sudah harus diketahui jauh sebelum mendaftar sehingga bisa dipersiapkan sejak jauh-jauh hari. Untuk surat rekomendasi sendiri bisa diminta pada orang yang memang mengetahui dan mengenal baik diri kita, seperti profesor di kampus yang sering bekerja bersama.
3. Mendapat beasiswa S2 luar negeri juga penting untuk mengantongi LOA atau Letter of Acceptance
LOA ialah surat yang menyatakan jika calon mahasiswa telah diterima di kampus yang ditujunya.
Walau tidak semua program beasiswa mewajibkan LOA, namun saat proses pendaftaran, LOA bisa jadi strategi agar kita dapat menerima beasiswa yang diinginkan tersebut. Pihak kampus akan memberi nilai tambah apabila kita telah memiliki LOA sendiri.
5. Selanjutnya adalah dengan memilih beasiswa yang dirasa paling sesuai dengan tujuan mengambil beasiswa ke luar negeri.
Salah satu beasiswa yang sering jadi incaran adalah dari LPDP atau Lembaga Pengelola Dana Pendidikan, di mana setelah lulus S2 nanti harus pulang ke Indonesia. Kita harus tahu terlebih dahulu setelah lulus S2 luar negeri hendak berkarir di mana atau hendak jadi apa.
Empat hal di atas penting jadi pedoman sebelum kita memasukkan lamaran beasiswa S2 ke universitas yang ada di luar negeri. Mengingat besarnya biaya kuliah di luar negeri, maka memanfaatkan beasiswa adalah jalan yang tepat dalam meneruskan kuliah S2.
Persiapan untuk mengajukan beasiswa sendiri biasanya sudah dimulai 12 bulan sejak sebelum pendaftaran dibuka. Ini dilakukan agar kita memiliki cukup banyak waktu untuk mempersiapkan diri serta melengkapi persyaratan pendaftaran yang tidak sedikit.
Tidak semua pendaftar beasiswa pasti akan diterima. Persaingan yang terjadi akan sangat ketat, apalagi untuk beasiswa favorit seperti beasiswa LPDP yang jadi incaran banyak lulusan S1. Persiapan matang dan terencana adalah kunci mendapatkan beasiswa s2 luar negeri yang diimpikan.